Friday, March 24, 2006

Amien Rais "Bongkar Kejahatan Freeport"

Tak ada yang berubah dari sosok Amien Rais. Penampilannya yang sederhana, dan keberaniannya dalam mengeritik penguasa, masih tetap melekat pada tokoh reformasi ini. Urusan mengeritik penguasa, Amien tak main-main. Belakangan, lelaki kelahiran Surakarta, 26 April 1944 ini, kembali melakukan gebrakan. Isu lawas soal korupsi, perusakan lingkungan dan penjarahan besar-besaran yang dilakukan PT Freeport, sebuah perusahaan pertambangan asing, kembali ia gulirkan.

Dulu pada tahun 90-an, kritiknya soal Freeport menyebabkan ia 'ditendang' dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) oleh Suharto. Mengangkat isu ini menurut Amien, ibarat membentur tembok tebal.

Banyak pihak yang terlibat, terutama para pejabat bangsa ini dan kepentingan asing. Kepada wartawan SABILI Artawijaya dan Rivai Hutapea, mantan Ketua MPR-RI ini bicara blak-blakan soal Freeport. Berikut wawancara lengkapnya yang berlangsung di pendopo dekat rumahnya di Condong Catur, Yogyakarta, pada Selasa (31/01).

Apa yang melatarbelakangi Anda kembali berteriak lantang soal Freeport?

Jadi pada awal reformasi saya betul-betul tidak bisa menerima sebagai anak bangsa sebagai umat, melihat kelakuan investor asing yang mengeksploitasi kekayaan alam kita lewat industri pertambangan secara sangat ugal-ugalan, sangat tidak masuk akal. Malah waktu itu saya berhasil menguak pertambangan Busang, yang mestinya akan dibuka di Kalimantan, kemudian andaikata penipuan Busang itu menjadi kenyataan, maka mereka bisa menjual saham di New York dengan harga yang aduhai. Sementara sesungguhnya Busang itu pepesan kosong belaka. Kemudian setelah saya dengan izin Allah, berhasil membongkar kebohongan Busang itu, saya mengarahkan bidikan saya ke kejahatan yang dilakukan oleh PT Freeport McMoran disekitar Timika. Saya mendasarkan kritik saya bukan hanya kata si Fulan dan si Fulanah, atau berdasarkan qaala wa qiila, tetapi saya memang datang sendiri ke pertambangan Freeport itu. Bahkan saya sempat menginap disana dan saya
»»  read more...

FREEPORT

Henny Mario wrote:

Temans, kata sumber koran ternyata di freeport sana ada terkantung potensi emas sebesar 1,5 juta ton. Ini masih emas lho, belum tembaga dll-nya.

Ini hitungan iseng-iseng aja yah......
1,5 juta ton = 1.500.000 ton = 1.500.000.000.000 gram emas.

Kalau harga emas 1 gram emas rp.100.000 maka kalau diuangkan emas yang ada di papua sana menjadi : Rp. 150.000.000.000.000.000 alias Rp. 150 ribu trilyun.

Dengan Rp.150 ribu trilyun berarti :

1. Utang Indonesia yang mencapai seribu trilyun rupiah (utang lokal maupun luar negeri) akan lunas. Berarti Indonesia nggak terjajah lagi dengan negara asing dan lembaga keuangan internasional. UU perburuhan tidak diintervensi IMF, Bank Dunia dengan letter of intens atau buku putihnya LKI tsb.

2. APBN untuk pendidikan 20% nggak jadi masalah lagi. PGRI nggak perlu lagi mempermasalahkan UU APBN 2006 ke Mahkamah Konstitusi.

3. Kesehatan gratis, nggak ada lagi yang namanya pasien diusir dari rumah sakit. Nggak ada lagi kelakuan suster rumah sakit yang ada di lagu Iwan Fals, .....Sunter cantik datang mau menanyakan data si korban, suster menyarankan agar bayar ongkos pengobatan...... eh si pasien nggak punya uang diusir sama si suster....."

4. Kata Pak Menteri tenaga kerja, untuk menciptakan lapangan kerja bagi 10,6 juta pengangguran terbuka di Indonesia dibutuhkan 50 trilyun. Ah....itu mah gampang pak menteri, lho....duit kita ratusan ribu trilyun.....

5. Dan masih banyak lagi yang bisa dibiayai oleh uang segede itu. Pastinya kita semua akan sejahtera dan makmur.

6. Karena sudah sejahtera dan makmur SP/SB kita akan menjadi GUF (Global Union Federation) yang siap ngasih dana untuk SP/SB di Eropa, Amerika atau negara-negara afrika atau amerika latin lainnya. Gantian dong.....kalau dulu eropa dan amerika ngasih dana sekarang kita yang ngasih.....Solidarity gitu.......

Demikian kawans, email ini dapat anda artikan sendiri sebagai hayalan belaka atau akan terwujud.....terserah anda yang menilai....
»»  read more...

Monday, March 20, 2006

Cinta Putih

Mari kita jaga sebentuk cinta putih yang telah terbina
Sepenuhnya terjalin pengertian antara engkau dan aku
Masihlah panjang jalan hidup mesti ditempuh
Semoga tak lekang oleh waktu

Cukup bagiku hadirmu
Membawa cinta selalu
Lewat warna sikap
Kasih pun kau ungkap telah terjawab

Jika kau bertanya sejauh mana cinta membuat bahagia
Sepenuhnya terima apa adanya dua beda menyatu
Saling mengisi tanpa mengekang diri
Jadikan percaya yang utama
»»  read more...